NEWS
PKPU SNP Finance jalan di tempat, pengurus tunjuk konsultan keuangan
JAKARTA. Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT Sunprima Nusantara Pembiayaan alias SNP Finance berjalan di tempat. Sejak masuk belenggu PKPU pada 8 Mei 2018, dan menggelar rapat kreditur pertamanya pada 16 Mei, Sunprima belum memberikan proposal yang mampu meyakinkan kreditur untuk menyelesaikan tagihan-tagihannya.
 
Atas hal tersebut, pengurus PKPU Sunorima menunjuk AJ Capital sebagai konsultan keuangan dalam proses PKPU ini.
 
"Karena memang tidak ada progress, maka pengurus setelah bertemu dengan OJK pada 23 Juli lalu berinisiatif untuk menunjuk konsultan keuangan. AJ Capital dipilih karena pengurus menilai mereka punya track record yang baik dalam membantu debitur dalam PKPU merestrukturisasi utang-utangnya," jelas pengurus PKPU Sunprima Irfan Aghasar kepada Kontan.co.id seusai rapat, Rabu (1/8) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
 
Irfan bilang, AJ Capital kelak juga akan bertugas membantu debitur menyusun proposal perdamaian yang dapat mengakomodasi kepentingan kreditur.
 
Pengurus PKPU, kata Irfan telah memberikan contoh proposal. Namun dari dua proposal perdamaian yang diajukan Sunprima, kreditur masih tak puas. Musababnya, dalam proposal tersebut Sunprima tak mencantumkan sumber pembiayaan guna merestrukturisasi utang-utangnya kepada kreditur.
 
"Kami sudah sarankan kasih contoh ke debitur tapi masih sulit, karena masalah debitur ini kan dia tidak bisa going concern karena masalah pembekuan dari OJK," lanjut Irfan.
 
Dalam rapat, Direktur AJ Capital Fransiscus Alip telah diangkat sebagai konsultan PKPU Sunprima secara resmi oleh Hakim Pengawas Marulak Purba.
 
Alip menargetkan pihaknya akan rampung menyusun rencana perdamaian Sunprima dalam waktu PKPU sementara yang akan habis pada awal September 2018.
 
"Minggu ini mungkin kami akan langsung mulai riset data keuangan debitur, minggu selanjutnya akan dianalisis, dan minggu ketiga akan mulai roadshow ke kreditur sehingga minggu keempat kami bisa finalisasi proposal dan dibahas dalam rapat," kata Alip kepada Kontan.co.id dalam kesempatan yang sama.
 
Nah, dalam menyusun rencana perdamaian, Alip bilang AJ Capital akan mulai menelusuri cashflow Sunprima. Terutama mendata dana yang bisa dihimpun dari para end user atawa collection.
 
Sumber dana ini kata Alip yang bisa jadi acuan kemampuan Sunprima melunasi tagihan-tagihannya. Disamping penelusuran aset-aset Sunprima lainnya.
 
"Utamanya collection debitur, karena itu merupakan sumber pendapatan perusahaan pembiayaan seperti SNP Finance, seberapa besar dana, termasuk potensinya yang bisa dikumpulkan oleh debitur, plus, akan menghitung apakah ada aset yang dijaminkan yang bisa dijual atau non operational asset yang bisa dijual misalnya," papar Alip.
 
Dalam proses PKPU, Sunprima punya tagihan senilai Rp 4,094 triliun. Perinciannya ada lima kreditur konkuren (tanpa jaminan) dengan tagihan Rp 338 juta, dan Rp 3,957 triliun untuk 354 kreditur separatis (pegang jaminan). Ditambah adanya tagihan bunga dan denda senilai Rp 17,020 miliar dari kreditur separatis.
 
Sementara rincian kreditur separatisnya adalah, 14 kreditur berasal dari perbankan dengan tagihan senilai Rp 2,22 triliun, dan 336 pemegang MTN dengan tagihan senilai Rp Rp 1,85 triliun.
 
 
 
Reporter: Anggar Septiadi 
Editor: Herlina Kartika
Sumber: kontan.co.id, Rabu, 01 Agustus 2018 / 20:55 WIB
DEDY A. PRASETYO & REKAN
Gedung Arva Lt.3
Jl. Cikini Raya No. 60, Jakarta 10330
Tel : +62 21 314 7154
Fax : +62 21 390 3994
Mobile : +62 0811 903 286
E-mail : deape.prasetyo@gmail.com

Copyright © 2014. All Rights Reserved
Link Sosial Media