JAKARTA. Menjelang agenda pemungutan suara (voting) atas proposal perdamaian dua perusahaan Sujaya Group PT Bintang Jaya Proteina Feedmil dan PT Sinka Sinye Agrotama, para pekerja berharap kedua perusahaan tersebut dapat lolos dari kepailitan. Maksudnya, para kreditur dapat menerima proposal perdamaian yang disampaikan kedua perusahaan dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Sekretaris Serikat Pekerja Sujaya Group, Bambang Muyantono mengatakan, Bintang Jaya dan Sinka Sinye memiliki multiplier effect yang sangat luas. "Tidak hanya karyawan yang jumlahnya sekitar 2.500 orang, tetapi juga terdapat 3.000 mitra kerja yang berasal dari peternak ayam dan petani jagung yang selama ini memasok kebutuhan bahan baku industri pakan ayam yang bergantung kepada perusahaan ini di Kalimantan Barat," kata Bambang, dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Selasa (11/7).
Menurut dia, putusan pailit terhadap perusahaan akan berdampak buruk karena ribuan pekerja dan keluarganya kehilangan mata pencaharian. Serta, berpotensi menghancurkan kehidupan peternak serta petani di Kalimantan Barat.
Hal yang sama juga dikatakan kuasa hukum Sujaya Group, Aji Wijaya. Ia khawatir kalau perusahaan peternakan tersebut sampai dipailitkan maka dampaknya akan dirasakan pada ekonomi Kalimantan Barat.
Sujaya Group memiliki pabrik di atas lahan 11 hektare (ha) menggunakan teknologi modern mampu menghasilkan pakan mencapai 25.000 ton per bulan untuk memenuhi kebutuhan pakan unggas, ikan, dan lain sebagainya.
Sujaya Group juga memiliki pabrik pengolahan kotoran hewan untuk dijadikan pupuk organik berskala besar, bahan bakunya juga diambil dari peternak lokal di Kalimantan Barat.
Reporter Sinar Putri S.Utami
Editor Rizki Caturini
Selasa, 11 Juli 2017 / 23:47 WIB